BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENDAHULUAN
Komunikasi sebagai proses yang membentuk satu pemikiran
dan
tindakan dapat dilihat dari
dua sudut pandang, seperti yang dikemukakan oleh Husein (2007 : 5), yakni proses secara primer dan proses secara
sekunder.
Proses secara primer, adalah proses penyampaian pikiran
dan
atau perasaan
seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan simbol atau lambang sebagai media. Simbol
atau lambang media primer dalam proses
komunikasi meliputi bahasa, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pemikiran
dan
atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
Proses secara sekunder di
dalam komunikasi adalah proses
penyampaian pesan
oleh seseorang
kepada orang lain
dengan
menggunakan
alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
Pengertian Dari Komunikasi Massa?
2. Apa-apa
Saja Elemen Komunikasi Massa?
C. TUJUAN
1. Untuk
Mengetahui Pengertian Dari Komunikasi Massa.
2. Untuk
Mengetahui Apa-Apa Saja Elemen Komunikasi Massa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi
massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan
berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
luas. Pengertian
komunikasi massa, merujuk pada pendapat Tan dan Wright,
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal
saling berjauhan (berpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Elvinaro, 2004 : 5).
komunikasi
massa bukanlah individu, melainkan
suatu organisasi formal (Quail, 2003 : 33). Organisasi yang mengirimkan pesan disebut dengan
komunikator, secara profesional menyampaikan
pesan kepada
khalayak. Pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa tidak menimbulkan kesan
unik atau kecenderungan untuk menjadikan
keadaan
subjektif, tidak beraneka ragam dan cenderung dapat diperhitungkan.
Dalam komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada
khalayak diproses, distandarisasi dan selalu diperbanyak. Pesan di dalam komunikasi massa merupakan produk dan komuditi yang memiliki nilai tukar secara acuan
simbolik yang mengandung nilai kegunaan (Quail, 2003 : 44).
Komunikasi massa dilihat
dari kegiatan komunikasi, adalah: kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak yang tidak dikenal (bersifat
anonim) (Susanto, 2002 : 2). Selain itu sifat lain dari komunikasi massa adalah
bahwa komunikan adalah heterogen (beragam), dari
latar belakang budaya, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan dan lain sebagainya.
Siapa yang menjadi sasaran
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa menjadi pertimbangan
penting, karena faktor ini akan menentukan sikap
sebagai respons seorang individu atau sekelompok individu, yang selanjutnya
disebut massa. Massa dalam
konteks komunikasi massa sangat tergantung pemaknaan yang diberikan kepada
hal itu, termasuk mengenai berapa banyaknya jumlah khalayak yang disebut sebagai massa.
B.
ELEMEN-ELEMEN
KOMUNIKASI MASSA
Elemen-elemen komunikasi
massa menurut
pendapat
Nurudin
(2007
: 95 : 133) meliputi komunikator, isi, khalayak (audience), umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur, dan filter, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1) Komunikator Terlembaga
Ciri komunikasi massa yang pertama
adalah komunikatornya. Bahwa
komunikasi massa itu melibatkan lembaga (organisasi profesional) dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Komunikator
di sini
meliput i
jaringan, stasiun
lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan proses penyiaran. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah
lembaga media massa.
Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam
komunikasi massa. Hiebert, Ungurait, dan Bohn (HUB) seperti
dikutip dalam (Nurudin, 2007: 97), mengemukakan
setidak-tidaknya lima karakteristik:
(1) daya saing (competitiveness);
(2) ukuran dan
kompleksitas (size and complexity);
(3) industrialisasi (industrialization);
(4) spesialisasi (specialization); dan perwakilan (representation).
Media massa
harus
memiliki daya saing,
hal ini berkaitan dengan peran komunikator dan teknologi pendukung, hingga mampu mencapai kepuasan khalayak. Daya saing ditumbuhkan dari
kebijakan yang dikeluarkan komunikator.
2) Pesan
Masing-masing media mempunyai kebijakan
sendiri dalam
pengelolaan isinya. Isi media setidak-tidaknya dapat dibagi ke dalam
lima
kategori yakni:
(1) berita dan informasi;
(2) analisis dan interpretasi;
(3) pendidikan
dan
sosialisasi;
(4) hubungan masyarakat
dan
persuasi;
(5) iklan dan bentuk penjualan lain; dan
(6) hiburan.
Isi media ditujukan
untuk orang banyak (massa) bukan kepada
sekelompok orang tertentu. Oleh
karenanya, isi
pesan komunikasi massa bersifat umum.
3) Khalayak (Audience)
Khalayak (audience) di dalam komunikasi
massa
bersifat anonim dan heterogen. Anonim maksudnya khalayak tidak mengenal antara satu
dengan
lainnya, karena komunikasinya
menggunakan
media dan tidak tatap muka.
Heterogen, bahwa khalayak di
dalam
komunikasi massa terdiri
dari
berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat
dikelompokkan berdasarkan faktor, usia,
jenis kelamin, pekerjaan,
latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.
4) Gatekeeper
Gatekeeper
dimaksud sebagai penapis informasi, palang pintu, atau penjaga gawang. Berfungsi sebagai
pemberi izin bagi tersebarnya sebuah berita. Gatekeeper sebagai individu atau kelompok individu yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa.
Gatekeeper
juga bisa menghentikan suatu
informasi karena tidak sesuai dengan efek yang akan muncul jika informasi itu disebarluaskan
kepada masyarakat luas. Sebagai satu kekuatan kreatif, gatekeeper
tidak bersifat pasif-negatif.
5) Pengatur
Ada pola hubungan yang saling terkait antara media massa
dengan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemerintah dan
masyarakat. Hubungan ini biasanya
selalu tidak berjalan harmonis sebab masing-masing pihak
berbeda tuntutan dan saling menguasai satu sama lain. Hal ini pulalah mengapa hubungan ketiganya bisa disebut sebagai hubungan
trikotomi, yakni hubungan yang tidak serasi antara ketiganya.
Dibutuhkan pengaturan dalam pola
hubungan antar ketiga pihak. Agar informasi di
dalam media massa dapat diterima
masyarakat, dan
pemerintah mampu menjadikan informasi itu sebagai
masukan bagi mereka untuk pelayanan yang lebih baik.
6) Gangguan
Gangguan di dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Termasuk gambar tidak jelas
di
pesawat televisi. Kenyataanya semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan.
Semakin banyak variasi
program
acara yang disajikan, semakin
meningkat munculnya gangguan. Salah satu pemecahan masalah
gangguan di dalam menyaksikan program acara , adalah pengulangan acara yang disajikan.
7) Umpan Balik
Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya terjadi tidak
secara langsung. Artinya, antara
komunikator
dengan komunikan dalam
komunikasi massa tidak terjadi
kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.
Umpan
balik merupakan bahan yang direfleksikan
kepada komunikan (sumber) setelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum dikirimkan. Misalnya, analisis yang diberikan
terhadap satu acara tertentu, setelah acara itu ditayangkan di televisi.
8) Filter
Filter sebagai saringan, atau potensi
penerimaan di dalam diri
khalayak terhadap apa yang diinformasikan di dalam media massa atau sebagai
kerangka berfikir audience dalam menerima pesan. Tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena khalayak bukan hanya
satu akan
tetapi massa, dengan
pengalaman dan penangkapan yang
berbeda pula.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikator,
penyampai pesan. Diperngaruhi oleh budaya, persaingan, kompleksitas, biaya.
2. Pesan.
Terdiri dari: Kode (Kata-kata tertulis, kata-kata terucap, foto, suara musik),
Konten (Isi program acara, berita/ informasi media).
3. Komunikan/
khalayak. Karakteristiknya: Berjumlah besar dan banyak, heterogen, anonim,
terpisah secara fisik.
4. Gatekeeper,
demi pers yang bertanggung jawab. Fungsinya berwenang menghilangkan pesan,
meningkatkan jumlah dan pentingnya sebuah pesan, mengurangi jumlah dan
pentingnya pesan.
5. Regulator.
Fungsinya mengatur dan mengontrol media yang keberadaannya di luar media.
Seperti pemerintah yang menyensor, pemasang iklan yang kecewa, dan khalayak
yang resah.
6. Gangguan.
gangguan seperti rusaknya gambar.
7. Feedback.
setalah menyiarkan suatu siaran, maka unpan baliknya yaitu berupa perbaikan
yang lebih baik dari sebelumnya.
8. Filter.
Berupa filter fisik, non fisik dan budaya yang ada.
B. Saran
hanya
inilah yang dapat pemakalah paparkan. dalam makalah ini kami menyadari banyak
sekali kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan saran dari
bapak, tujuannya agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.