Kamis, 20 November 2014

MAKALAH KOMUNIKASI MASSA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    PENDAHULUAN
            Komunikasi sebagai proses yang membentuk satu pemikiran dan tindakan dapat dilihat dari dua sudut pandang, seperti yang dikemukakan oleh Husein (2007  : 5),  yakni proses secara primer dan proses secara sekunder.
            Proses secara primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol atau lambang sebagai media. Simbol atau lambang media primer dalam proses komunikasi meliputi bahasa, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pemikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
            Proses secara sekunder di dalam komunikasi adalah proses penyampaian  pesan  oleh  seseorang  kepada  orang  lain  dengan menggunakan alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Pengertian Dari Komunikasi Massa?
2.      Apa-apa Saja Elemen Komunikasi Massa?
C.    TUJUAN
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Dari Komunikasi Massa.
2.      Untuk Mengetahui Apa-Apa Saja Elemen Komunikasi Massa.
                                                                             




BAB II
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA
            Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Pengertian komunikasi massa, merujuk pada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal,  berjumlah banyak, bertempat tinggal saling berjauhan (berpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Elvinaro, 2004 : 5).
            komunikasi massa bukanlah individu, melainkan suatu organisasi formal (Quail, 2003 : 33). Organisasi yang  mengirimkan pesan disebut dengan komunikator, secara profesional menyampaikan pesan kepada khalayak. Pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa tidak menimbulkan kesan unik atau kecenderungan untuk menjadikan keadaan subjektif, tidak beraneka ragam dan cenderung dapat diperhitungkan.
            Dalam komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada khalayak diproses, distandarisasi dan selalu diperbanyak. Pesan di dalam komunikasi massa merupakan produk dan komuditi yang memiliki nilai tukar secara acuan simbolik yang mengandung nilai kegunaan (Quail, 2003 : 44).
            Komunikasi massa dilihat  dari kegiatan komunikasi, adalah: kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak yang tidak dikenal (bersifat anonim) (Susanto, 2002 : 2). Selain itu sifat lain dari komunikasi massa adalah bahwa komunikan adalah heterogen (beragam), dari latar belakang budaya, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan dan lain sebagainya.
            Siapa yang menjadi sasaran pesan yang dikomunikasikan melalui media massa menjadi pertimbangan penting, karena faktor ini akan menentukan sikap sebagai respons seorang individu atau sekelompok individu, yang selanjutnya disebut massa. Massa dalam konteks komunikasi massa sangat tergantung pemaknaan   yang   diberikan   kepada   hal   itu,   termasuk   mengenai   berapa banyaknya jumlah khalayak yang disebut sebagai massa.

B.   ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI MASSA
            Elemen-elemen  komunikasi  massa  menurut  pendapat  Nurudin (2007 : 95 : 133) meliputi komunikator, isi, khalayak (audience), umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur, dan filter, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1)  Komunikator Terlembaga

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga (organisasi profesional) dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.   Komunikator  di  sini  meliput i  jaringan,   stasiun  lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan proses penyiaran. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.
Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa. Hiebert, Ungurait, dan Bohn (HUB) seperti dikutip dalam (Nurudin, 2007: 97), mengemukakan setidak-tidaknya lima karakteristik:
(1) daya saing  (competitiveness);
(2) ukuran dan kompleksitas (size and complexity);
(3) industrialisasi (industrialization);
(4) spesialisasi (specialization); dan perwakilan (representation).
Media  massa  harus  memiliki  daya  saing,  hal  ini  berkaitan dengan peran komunikator dan teknologi pendukung, hingga mampu mencapai kepuasan khalayak. Daya saing ditumbuhkan dari kebijakan yang dikeluarkan komunikator.
2)  Pesan

Masing-masing media mempunyai kebijakan sendiri dalam pengelolaan isinya. Isi media setidak-tidaknya dapat dibagi ke dalam lima kategori yakni:
(1) berita dan informasi;
(2) analisis dan interpretasi;
(3) pendidikan dan sosialisasi;
(4) hubungan masyarakat dan persuasi;
(5) iklan dan bentuk penjualan lain; dan
(6) hiburan.
Isi media ditujukan untuk orang banyak (massa) bukan kepada sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, isi pesan komunikasi massa bersifat umum.
3)  Khalayak (Audience)

Khalayak  (audience)  di  dalam  komunikasi  massa  bersifat anonim dan heterogen. Anonim maksudnya khalayak tidak mengenal antara  satu  dengan  lainnya,  karena  komunikasinya  menggunakan media dan tidak tatap muka.
Heterogen, bahwa khalayak di dalam komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan  berdasarkan  faktor,  usia,  jenis  kelamin,  pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.
4)  Gatekeeper

Gatekeeper dimaksud sebagai penapis informasi, palang pintu, atau penjaga gawang. Berfungsi sebagai pemberi izin bagi tersebarnya sebuah berita. Gatekeeper sebagai individu atau kelompok individu yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa.
Gatekeeper  juga  bisa  menghentikan  suatu  informasi  karena tidak sesuai dengan efek yang akan muncul jika informasi itu disebarluaskan kepada masyarakat luas. Sebagai satu kekuatan kreatif, gatekeeper tidak bersifat pasif-negatif.
5) Pengatur

Ada pola hubungan yang saling terkait antara media massa dengan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemerintah dan masyarakat. Hubungan ini biasanya selalu tidak berjalan harmonis sebab masing-masing pihak  berbeda tuntutan dan saling  menguasai satu sama lain. Hal ini pulalah mengapa hubungan ketiganya bisa disebut sebagai hubungan trikotomi, yakni hubungan yang tidak serasi antara ketiganya.
Dibutuhkan  pengaturan  dalam  pola  hubungan  antar  ketiga pihak.   Agar   informasi   di   dalam   media   massa   dapat   diterima masyarakat, dan pemerintah mampu menjadikan informasi itu sebagai masukan bagi mereka untuk pelayanan yang lebih baik.
6)  Gangguan
                         
Gangguan di dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Termasuk gambar tidak jelas di pesawat televisi. Kenyataanya semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan.
Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan. Salah satu pemecahan masalah gangguan di dalam menyaksikan program acara , adalah pengulangan acara yang disajikan.
7) Umpan Balik

Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya terjadi tidak secara  langsung.  Artinya,  antara  komunikator  dengan  komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.
Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada komunikan (sumber)  setelah dipertimbangkan dalam waktu  tertentu sebelum dikirimkan. Misalnya, analisis yang diberikan terhadap satu acara tertentu, setelah acara itu ditayangkan di televisi.

8)  Filter

            Filter sebagai saringan, atau potensi penerimaan di dalam diri khalayak terhadap apa yang diinformasikan di dalam media massa atau sebagai kerangka berfikir audience dalam menerima pesan. Tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena khalayak bukan hanya satu akan tetapi massa, dengan pengalaman dan penangkapan yang berbeda pula.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.      Komunikator, penyampai pesan. Diperngaruhi oleh budaya, persaingan, kompleksitas, biaya.
2.      Pesan. Terdiri dari: Kode (Kata-kata tertulis, kata-kata terucap, foto, suara musik), Konten (Isi program acara, berita/ informasi media).
3.      Komunikan/ khalayak. Karakteristiknya: Berjumlah besar dan banyak, heterogen, anonim, terpisah secara fisik.
4.      Gatekeeper, demi pers yang bertanggung jawab. Fungsinya berwenang menghilangkan pesan, meningkatkan jumlah dan pentingnya sebuah pesan, mengurangi jumlah dan pentingnya pesan.
5.      Regulator. Fungsinya mengatur dan mengontrol media yang keberadaannya di luar media. Seperti pemerintah yang menyensor, pemasang iklan yang kecewa, dan khalayak yang resah.
6.      Gangguan. gangguan seperti rusaknya gambar.
7.      Feedback. setalah menyiarkan suatu siaran, maka unpan baliknya yaitu berupa perbaikan yang lebih baik dari sebelumnya.
8.      Filter. Berupa filter fisik, non fisik dan budaya yang ada.

B.     Saran
            hanya inilah yang dapat pemakalah paparkan. dalam makalah ini kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan saran dari bapak, tujuannya agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.